head

Istanbul akan Jadi Pusat Keuangan Syariah Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu hasil pertemuan 56 negara yang tergabung dalam Islamic Development Bank adalah menjadikan Istanbul sebagai pusat keuangan syariah Internasional. Hal ini menyusul berkembangnya nilai keuntungan yang diperoleh beberapa bank yang memakai sistem syariah di Turki.

Pertemuan tahunan ke-41 IDB  di Jakarta menunjukan bahwa 459 proyek IDB di Turki berhasil dengan baik. Dua kota Ankara dan Istanbul memiliki keuntungan sebanyak 9,2 miliar dolar perbulan bagi IDB.
"Hal ini sangat baik melihat tantangan strategi di Turki dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing," ujar Ahmad Mohamed Ali, Presiden IDB seperti dilansir Daily News, Senin (16/5).
IDB juga mengatakan, salah satu keunggulan pemerintah Turki adalah dengan kesuksesan pelaksanaan MCPS pada 2010 hingga 2013 ketika setiap negara menerima keuntungan sebanyak 2,2 miliyar dari IDB. Sedangkan total keuntungan Turki bisa memberikan 115 miliyar bagi seluruh negara anggota IDB.
"Memang, IDB Sukuk saat ini terdaftar di Borsa Istanbul. Selain itu, Bank Group terus menyelenggarakan berbagai lokakarya, seminar, program pelatihan dan konferensi yang bertujuan mempromosikan industri, " kata Ali.
IDB didirikan pada 7 Desember 1973, oleh anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan secara resmi mulai beroperasi pada 20 Oktober 1975. Bank ini bertujuan untuk berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi dari negara-negara anggota dan masyarakat Muslim secara individual sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Membangun Islam "MegaBank" baru dalam tahun ini juga dalam agenda pertemuan Jakarta.

Menkeu: Lembaga Keuangan Islam Harus Lebih Aktif

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mendorong lembaga keuangan mikro syariah harus lebih aktif lagi membantu meningkatkan pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia terutama dalam akses keuangan.
"Perkembangan ekonomi syariah Indonesia saat ini cukup menarik, karena sudah sangat dekat dengan isu pembangunan yang kita miliki Indonesia," kata Bambang usai menghadiri seminar internasional Lembaga Keuangan Mikro Islam dalam Pengentasan Kemiskinan di Negara-Negara Anggota Organisation of Islamic Coorporation (OIC), di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/5).

Menurutnya, saat ini lembaga keuangan mikro syariah mulai berkembang pesat karena kebutuhan Indonesia saat ini lebih kepada lembaga keuangan mikro dibanding perbankan secara umum. "Jadi ini kesempatan yang baik bagi lembaga keuangan Islam atau yang lain untuk lebih aktif lagi dalam lembaga keuangan mikro," katanya.
Terkait dominasi antara lembaga keuangan perbankan konvensional maupun syariah, menurut Bambang, masyarakat tidak perlu memperdebatkan siapa yang lebih dominan, tetapi lebih memperhatikan kemanfaatannya kepada masyarakat.
"Jika bank Islam sudah masuk ke dalam lembaga keuangan mikro, artinya Bank Islam atau syariah sudah sangat peka dan sangat antisipatif terhadap kebutuhan masyarakat secara umum, karena itulah kebutuhan masyarakat kita yang sebenarnya," katanya.
Bambang menambahkan, Pemerintah Indonesia sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan lembaga keuangan Syariah (Islam) salah satunya melalui kerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB) dalam mendukung perkembangan lembaga keuangan mikro.
"Ada juga melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu adalah bentuk kita mendukung lembaga keuangan mikro dan lembaga keuangan Islam bisa memanfaatkan fasilitas ini," katanya.
Sumber : Antara

Inggris Pusat Perbankan Syariah di Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penasihat Kebijakan Keuangan Pemerintah Inggris, Omar Shaikh, menyatakan Inggris kini telah menjadi pusat perbankan Islam di Eropa.
"Sistem itu berkembang berkat dukungan politik pemerintah Inggris yang melihat pelaksanaan sistem ini sebagai peluang bisnis," katanya dalam seminar Islamic Finance Management yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Glasgow di University of Glasgow, Scotlandia, Inggris, Sabtu (6/4).
Menurut dia, peluang bisnis keuangan syariah di Inggris makin berkembang seiring dengan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan syariah.
Oleh karena itu, sistem yang dibangun menekankan keterbukaan dalam pengelolaan perbankan dan lebih rasional dalam mengambil keuntungan bisnis keuangan perbankan. 
Sementara itu, Ketua Keluarga Islam Britania Raya (KIBAR) Glasgow, Nor Basid Adiwibawa Prasetya, kepada Antara mengatakan seminar bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang penerapan sistem keuangan syariah di dunia bisnis, khususnya perbankan dan dalam manajemen keuangan keluarga.
"Penerapan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dalam masyarakat," katanya dalam seminar yang juga menghadirkan Mohd Hairul Azrin (PhD in Accounting and Finance di University of Glasgow) dari Brunei Darussalam, Norasikin Hj Salikin, (Corporate Finance PhD candidate in the University of Strathclyde) dari Malaysia, dan Luqyan Tamanni, (PhD candidate di University of Glasgow dengan spesialisasi Islamic micro finance) dari Indonesia.
Menurut Mohd Hairul Azrin, sistem ini dibangun oleh pemerintah Brunei Darussalam sebagai Negara Islam dalam sebuah sistem kebijakan Islamic finance, kemudian diberlakukan pada masyarakat.

Sumber : Antara
Citied by Rizal NF

Dubai Islamic Bank Berencana Ekspansi ke Kenya


REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai Islamic Bank (DIB) berencana ekspansi ke Kenya sebelum akhir 2016 ini, meskipun Otoritas Kenya sedang melakukan moratorium penerbitan izin bank baru. Dilansir dari Reuters, bank terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) ini akan mulai beroperasi di Kenya setelah otoritas memberi sinyal positif. Sektor ini tengah melakukan konsolidasi akibat meningkatnya pembiayaan bermasalah.

Tiga bank berskala sedang dan kecil di Kenya berada dalam pengawasan khusus regulator sejak Agustus tahun lalu. November lalu, Bank Sentral Kenya melakukan moratorium pemberian izin bank baru untuk menstabilkan industri yang berisi 40 bank itu. DIB dikabarkan telah berbicara dengan regulator dan izin operasional DIB di Kenya juga dikabarkan tak akan terdampak atas moratorium ini.

DIB masih menunggu turunnya izin. Proses pembukaan cabang DIB di Kenya lebih lama dari yang diperkirakan. Bank Sentral Kenya menyampaikan masih memroses aplikasi izin DIB Bank Kenya.
Sumber lain dari Bank Sentral Kenya menyebut selain DIB, ada beberapa bank lagi yang perizinannya sedang diproses dan diharapkan mulai bisa beroperasi tahun ini. Namun, pihak DIB tidak memberi respon terkait kabar ini.

DIB sudah merekrut staf untuk cabang mereka di Kenya yang akan melayani jasa produk konsumer, korporasi dan treasury. Cabang di Kenya bukan cabang luar negeri pertama DIB.
DIB memiliki saham di beberapa bank di Pakistan, Sudan, Yordania, Bosnia dan tahun lalu DIB meningkatkan kepemilikan saham atas Bank Panin Syariah Indonesia hingga 39,6 persen. DIB sendiri bukan bank Islam pertama di Kenya. Populasi Muslim di Kenya mencapai 10 persen atau sekitar 44 juta jiwa.

citied by : Rizal Nazarudin Firli